Selasa, 04 Februari 2014

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI YOGJAKARTA

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :


Lahir di Yogyakarta,
2 Mei 1889
Wafat di Yogyakarta,28-04-1959

Bapak Pendidikan Nasional
Ki Hadjar Dewantoro
nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta.
Pendidikan : ELS,STOVIA dijakarta
Bekerja : Wartawan Sedya Tama, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara
- Aktiv di Budi Utomo,mendirikan Indisce Partij 25-12-1912
-  mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa 3-07-1922
-  membentuk Komite Bumiputra tahun 1913
-  membentuk Pusat Tenaga Rakyat tahun 1943
- Menteri Pendidikan,Pengajaran dan Kebudayaan
 Penghrgaan lainnya yang diterima oleh Ki Hajar Dewantara adalah
 gelar Doctor honoris Causa dari Universitas Gaja Mada di tahun 1957.

SK Pres: 305 Tahun 1959 tertanggal 28 – 11 – 1959


Lahir di Yogyakarta,11-01-1871
Wafat di Cimahi,15-10-1959
Dimakamkan di Kotagede 
Raden Mas Surjopranoto
( Ejaan Soewandi)

Soerjopranoto, dengan nama kecil Iskandar, adalah kakak Soewardi Soeryaningrat (Ki Hadjar Dewantara). Secara genealogis, Soerjopranoto adalah seorang bangsawan. Ia adalah putra sulung dari Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Suryaningrat, yang mana sang ayah sendiri adalah putra tertua dari Paku Alam III. Ini berarti Suryopranoto adalah anak laki-laki pertama dari seorang putra mahkota. Namun, hak naik tahta sang ayah menjadi batal karena ia terserang penyakit mata yang mengakibatkan kebutaan

SK Pres: 310 Tahun 1959 tertanggal 30 – 11 – 1959 


Lahir di Yogyakarta,01-08-1868
 Wafat di Yogyakarta,23-02-1923 

Pendiri 
Organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta 18-11-1912, bertepatan 8 Dzulhijah 1339 


K.H. Ahmad Dahlan
Nama kecil : Muhammad Darwis

Silsilahnya lengkapnya ialah Muhammad Darwis (Ahmad Dahlan) bin KH. Abu Bakar bin KH. Muhammad Sulaiman bin Kyai Murtadla bin Kyai Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom) bin Maulana Muhammad Fadlul’llah (Prapen) bin Maulana ‘Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim. Wajar saja jika pergerakan dakwah Ahmad Dahlan bersikap ideologis dan keras menen.tang kolonialis Belanda di Nusantara.Dalam silsilah ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali besar dan seorang yang terkemuka diantara Wali Songo, yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di Tanah Jawa (Kutojo dan Safwan, 1991).
Sk Pres: 657 Tahun 1961 tertanggal 27 – 12 – 1961





Selain Nama Nama Pahlawan diatas yang telah mendapat SK sebagai pahlawan Nasional Indonesia masih ada beberapa pahlawan dari Yogyakarta lainnya yang belum ditampilkan siapa mereka ??, Click saja  tulisan diatas

Referensi : Berbagai Sumbser

Rabu, 08 Januari 2014

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI JAWA TENGAH

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Lahir
 di Bodas Karangjati Rembang ,Purbalingga  ,24-01-1916
 Wafat : 
Magelang,  29 Januari 1950
Dimakamkan:
Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta

Jenderal Soedirman
Umur 31 tahun ia sudah menjadi Jenderal, meskipun sakit paru-paru,ia tetap bergerilya melawan Belanda.Ia berlatar belakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.Zaman Jepang ia masuk tentara Pembela Tana Air di Bogor setelah tamat lansung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI).Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.
  Jabatan di Militer:
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
- Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan:
Pahlawan Pembela Kemerdekaan


SK Pres : 314 Tahun 1964 bertanggal 10-12-1964



lahir pada 
21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah
wafat 
17 september 1904

SK Pres: 108 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964


Raden Adjeng Kartini
Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.


Lahir Pecangakan,Ambarawa, Jepara semarang, 1886
Wafat
Jakarta, 8 Maret 1943)
dimakamkan 
TMP Ambarawa
 Dr. Tjiptomangunkusumo
Hidup : 1886 – 1943 
Pernah bekerja sebagai guru bahasa Melayu di sebuah sekolah dasar di Ambarawa, kepala sekolah dasar di Semarang , pembantu administrasi pada Dewan Kota di Semarang. sebagai pengurus Budi Utomo,membuka praktik dokter di Solo,mendirikan Raden Ajeng Kartini Klub,anggota redaksi penerbitan harian de Express dan majalah het Tijdschrijft,Ketua Komite Bumi Putra,Anggota pengurus Insulinde, Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai"  Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda.Beliau anggota Volksraad. Karena sikap radikalnya, pada tahun 1927 ia dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda.

 SK Pres: 109 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964
Masih banyak pahlawan nasional yang kelahirannya dari Provinsi Jawa Tengah, kalau penasaran dan ingin tahu yang lainnya klik aja dibawah ini 

<
 Semoga bermanfaat dan Terima kasih...

Referensi  Berbagai Sumber