Nama nama pahlawan berikut ini
saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan
untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat
mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam
percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi
hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar
pahlawan Nasional :
Jenderal Soedirman
Umur
31 tahun ia sudah menjadi Jenderal, meskipun sakit paru-paru,ia tetap
bergerilya melawan Belanda.Ia berlatar belakang seorang guru HIS
Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.Zaman Jepang
ia masuk tentara Pembela Tana Air di Bogor setelah tamat lansung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi
Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi
Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI).Ia tercatat sebagai
Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.
Jabatan
di Militer:
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal - Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel - Komandan Batalyon di Kroya Tanda Penghormatan: Pahlawan Pembela Kemerdekaan
SK Pres : 314 Tahun 1964 bertanggal 10-12-1964
|
lahir pada
21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah
wafat
17 september 1904
SK Pres: 108 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964 |
Raden Adjeng Kartini
Ia
anak salah seorang
bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari
Sekolah
Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih
tinggi
oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan.
Kartini
kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak
berani
karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia
mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang
kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok
(pembantunya).Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan
membukukan
surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya
di
Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya
“Habis
Gelap Terbitlah Terang”.
|
Lahir Pecangakan,Ambarawa, Jepara semarang, 1886
Wafat Jakarta, 8 Maret 1943) dimakamkan TMP Ambarawa |
Dr. Tjiptomangunkusumo
Hidup : 1886 – 1943
Pernah bekerja sebagai guru
bahasa
Melayu di sebuah
sekolah dasar di Ambarawa, kepala sekolah dasar di Semarang , pembantu
administrasi pada Dewan Kota di Semarang. sebagai
pengurus Budi Utomo,membuka
praktik dokter di Solo,mendirikan
Raden Ajeng Kartini Klub,anggota redaksi penerbitan harian de Express dan majalah het
Tijdschrijft,Ketua Komite
Bumi Putra,Anggota pengurus Insulinde, Bersama
dengan Ernest
Douwes Dekker dan Ki
Hajar Dewantara ia dikenal
sebagai "Tiga Serangkai" Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, Pada
tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah
kolonial ke Belanda.Beliau anggota Volksraad. Karena sikap radikalnya,
pada
tahun 1927 ia dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda.
SK Pres: 109 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964 |
Masih banyak pahlawan nasional yang kelahirannya dari Provinsi Jawa
Tengah, kalau penasaran dan ingin tahu yang lainnya klik aja dibawah ini
Nama kecilnya ialah
Sudarno Nadi.
disebut jua Kyai Haji Samanhudi
lahir di Laweyan,
Surakarta, Jawa Tengah,1868
meninggal di Klaten,
Jawa Tengah,
28 Desember 1956
|
K.H. Samanhudi
Hidup : 1878 – 1956
Pendiri
Sarekat Dagang Islam, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya
merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Dalam dunia
perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan
perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang
mayoritas beragama Islam dengan pedagang Tionghoa pada tahun 1911. Oleh
sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi
sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun
1911, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya.
Ia dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo. Sesudah itu, Serikat Islam
dipimpin oleh Oemar Said Tjokroaminoto
.
SK Pres: 590 Tahun 1961 bertanggal 9 – 11 – 1961
|
Lahir di Banyumas,
Jawa Tengah,
10 Oktober 1907 meninggal di Jakarta,
11 Juni 1962
pada umur 54 tahun
SK Pres: 222 Tahun 1962 bertanggal 18 – 6 1962
Hidup : 1907 – 1962 |
Jenderal Gatot Subroto
adalah tokoh
perjuangan militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan juga pahlawan
nasional Indonesia. Ia dimakamkan
di Ungaran, kabupaten Semarang Ia juga merupakan ayah angkat dari Bob Hasan, seorang pengusaha ternama dan mantan menteri
Indonesia pada era Soeharto.Karier yang pernah beliau lakukan
|
lahir di Kesugihan, Cilacap,
Jawa Tengah, 5 Juni 1903
meninggal di New York,
Amerika Serikat, 23 Oktober 1962 pada umur 59 tahun |
Sukardjo Wirjopranoto
pejuang
kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Sekolah Hukum tamat tahun 1923
Ia
dimakamkan di TMP
Kalibata, Jakarta.
SK Pres : 342 Tahun 1962 bertanggal 29 – 10 – 1962
|
MGR A.Sugiopranoto, S.J
Lahir : di Surakarta ,25 November 1896
Meninggal : 22 Juli 1963 ,di Steyl, Belanda
Beliau adalah toko agama Uskup Agung Katolik SemarangSeorang Patriot dan Nasionalis
sejati. Beliau dipuji karena kekuatannya selama pendudukan Jepang dan revolusi
nasional. Beliau bukan hanya seorang uskup, melainkan pemimpin Indonesia yang
teruji sebagai pemimpin yang baik Pidato Soegijapranata saat Kongres Katolik Seluruh
Indonesia di Semarang tahun 1954, mengatakan, jika kita merasa sebagai orang
Kristen yang baik, kita semestinya juga menjadi seorang patriot yang baik.
SK Pres: 152 Tahun 1963 bertanggal 26 – 7 – 1963 |
lahir di Solo,
Jawa Tengah, 26 Juni 1909 meninggal di Jakarta, 13 November1963 pada umur 54 tahun | Dr. Sahardjo, SH
Hidup : 1909 – 1963
adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
Kabinet Kerja I (10 Juli 1959–18 Februari 1960),
Kabinet Kerja II (18 Februari 1960–6 Maret 1962), Kabinet Kerja III (6 Maret 1962–13 November 1963). Dan merupakan tokoh penting dalam bidang hukum di Indonesia. Hasil buah pemikirannya yang penting adalah Undang-undang Warga Negara Indonesia pada tahun 1947 dan Undang-undang Pemilihan Umum pada tahun 1953 Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. SK Pres: 245 Tahun 1963 bertanggal 29 – 11 – 1963 |
Alimin bin
Prawirodirdjo
Lahir di Solo, 1889
Wafat di Jakarta, 24 Juni 1964)
adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia
serta tokoh komunis Indonesia.
|
Alimin
Hidup : 1889 – 1964
SK Pres: 163 Tahun 1964 bertanggal 26 – 6 – 1964
|
di Desa
Randukuning
Pati, Jawa Tengah, 1907 Surakarta, Jawa Tengah, 13 Oktober 1948
Pada peristiwa Madiun dia adalah salah satu tokoh yang dikabarkan hilang
dan diduga dibunuh oleh pemberontak selain Gubernur Soeryo
Kini namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta. Dan nama jalan di jakarta Dr Muwardi (1907-1948)
SK Pres: 190 Tahun 1964 bertanggal 4 – 8 – 1964
| Dr. Muwardi
Hidup : 1907 – 1948
Beliau seorang
dokter lulusan STOVIA. pendidikan
Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan (THT).
Saat
itu 13 September
1930 di daerah Tanah abang Jakarta Nama beliau sangat terkenal sebagai
Dokter Muwardi atau biasa disebut Dokter Gembel. Karena dokter
itu senang bergaul dengan gembel daripada golongan atas.
Delapan belas
tahun sesudahnya tepat pada tanggal yang sama yaitu pada tanggal 13 September
1948 hilang tak tentu dimana. Beliau adalah salah seorang pemimpin Indonesia
yang telah hidup sederhana, berjuang secara konsekwen dan mati menyedihkan
untuk rakyatnya !. Rasa kemanusiaan Muwardi yang besar di masa itu kepada
sesama patut menjadi cerminan dokter masa kini di Solo, agar tidak melakukan
tindakan diskrimisasi terhadap manusia
|
Sri Susuhunan Pakubuwono VI
Nama aslinya
adalah Raden Mas Sapardan,
putra Pakubuwana V yang lahir dari istri Raden Ayu
Sosrokusumo, keturunan Ki Juru Martani.
Adalah raja Kasunanan
Surakarta yang
memerintah tahun 1823 – 1830. Ia dijuluki pula dengan nama Sinuhun Bangun Tapa,
karena kegemarannya melakukan tapa brata. Beliau naik takhta (15-09-1823), selang sepuluh hari setelah kematian ayahnya. Beliau pendukung perjuangan Pangeran
Diponegoro, yang
memberontak terhadap Kesultanan
Yogyakarta dan
pemerintah Hindia
Belanda sejak tahun
1825. Namun, sebagai seorang raja yang
terikat perjanjian dengan Belanda, beliau berusaha menutupinya dengan pertemuan rahasia
kepada Pangeran
Diponegoro menggunakan
bahasa simbolis. Dalam perang
melawan Pangeran
Diponegoro, beliau menjalankan aksi ganda. Di samping memberikan bantuan dan dukungan, ia juga
mengirim pasukan untuk pura-pura membantu Belanda. Dan akhirnya Pangeran
Diponegoro ditangkap Belanda (28-03-Maret 1830. Sasaran berikutnya ialah
Pakubuwana VI. Belanda mulai curiga karena penolakan
beliau atas penyerahan beberapa wilayah Surakarta kepada Belanda.Tetapi Belanda tetap mencari bukti untuk menjerat beliau
dan akhirnya tetap saja
menangkap Beliau dan membuangnya ke Ambon (8-06-1830). Takhta Surakarta
kemudian jatuh kepada paman Pakubuwana VI, yang bergelar Pakubuwana VII
|
Jenderal Oerip Soemohardjo
dengan
nama Muhammad Sidik ("Muhammad Kecil)
adalah seorang jenderal dan kepala staf umum Tentara Nasional
Indonesia pertama pada masa Revolusi Nasional
Indonesia.Pernah menjadi letnan di Koninklijk
Nederlands-Indische Leger (KNIL),
tentara pemerintah kolonial Belanda. Bertugas selama hampir 25 tahun, ia
ditempatkan di tiga pulau berbeda dan dipromosikan beberapa kali, dan akhirnya
menjadi perwira pribumi dengan pangkat
tertinggi di KNIL.
Beliau
mengundurkan diri dari jabatannya sekitar tahun
1938 setelah berselisih dengan Bupati Purworejo, tempat ia
ditempatkan.pada bulan Mei 1940 dipanggil kembali untuk bertugas. dua
tahun kemudian, Oerip ditangkap dan ditahan di
kamp tawanan perang selama tiga setengah bulan.sebagai kepala staff dan pemimpin sementara angkatan
perang yang baru 14-10-45 akhirnya mengundurkan diri pada awal 1948
SK Pres: 314 Tahun 1964 betanggal 10 – 12 – 1964
|
Jend. TNI. Anm. Achmad Yani
komandan
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Pada tahun 1927, Yani pindah dengan
keluarganya ke Batavia, di mana ayahnya kini bekerja untuk General Belanda. Di
Batavia, Yani bekerja jalan melalui pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun
1940, Yani meninggalkan sekolah tinggi untuk menjalani wajib militer di tentara
Hindia Belanda pemerintah kolonial. Ia belajar topografi militer di Malang,
Jawa Timur. Pada
tahun 1943, ia bergabung dengan disponsori Jepang Peta (Pembela Tanah Air)
tentara, dan menjalani pelatihan lebih lanjut dalam Magelang. Setelah
menyelesaikan pelatihan ini, Yani meminta untuk dilatih sebagai komandan
peleton Peta dan dipindahkan ke Bogor, Jawa Barat untuk menerima pelatihan.
Setelah selesai, ia dikirim kembali ke Magelang sebagai instruktur.Ia
merupakan salah satu korban dalam G30SPKI dan dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata, Jakarta
PAHLAWAN REVOLUSI
|
Let. Jen. TNI. Anm. Soeprapto
Pendidikan
formalnya setelah tamat MULO (setingkat SLTP) adalah AMS (setingkat SMU) Bagian
B di Yogyakarta yang diselesaikannya pada tahun 1941.ia
memasuki pendidikan militer pada Koninklijke Militaire Akademie di Bandung.mengikuti
kursus Pusat Latihan Pemuda, latihan keibodan, seinendan, dan syuisyintai. Dan
setelah itu, ia bekerja di Kantor Pendidikan Masyarakat. Itulah awal dirinya
secara resmi masuk sebagai tentara. ditugaskan
sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro di
Semarang. Dari Semarang ia kemudian ditarik ke Jakarta menjadi Staf Angkatan
Darat, kemudian ke Kementerian Pertahanan. Dan setelah pemberontakan
PRRI/Permesta padam, ia diangkat menjadi Deputy Kepala Staf Angkatan Darat
untuk wilayah Sumatera yang bermarkas di Medan. Selama di Medan tugasnya sangat
berat sebab harus menjaga agar pemberontakan seperti sebelumnya tidak terulang
lagi. Ia
merupakan salah satu korban dalam G30SPKI dan dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata, Jakarta
PAHLAWAN REVOLUSI |
Let.Jen.TNI.Anm. S. Parman
Parman menyelesaikan pendidikan di HIS (Hollandsch Inlandsche
School) atau Sekolah Dasar Belanda di Wonosobo. Kemudian dia melanjutkan ke
MULO (Meer Uitgebried Lager Onderwijs) atau Sekolah Menengah Pertama di
Yogyakarta. Seharusnya dia setelah lulus, Parman melanjutkan ke AMS (Algemeene
Middelbare School) yang setara dengan tingkat SMA namun karena ayahnya
meninggal dunia pada tahun 1937 membuat Parman tidak bersekolah hampir dua
tahun. Parman kemudian membantu ibunya berdagang di Pasar Wonosobo. Setelah
menemukan waktu yang tepat, Parman kembali melanjutkan sekolahnya di AMS.
Sesuai dengan keinginan ayahnya, Parman kemudian masuk ke Sekolah Tinggi
Kedokteran (STOVIA) di Jakarta
Ia
merupakan salah satu korban dalam G30SPKI dan dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata, Jakarta
SK Pres: 111/ KOTI/ 1965 bertanggal 5 – 10 – 1965
PAHLAWAN REVOLUSI
|
Mayjen.TNI.Anm.Soetojo Siswomihardjo
menjadi
pegawai negeri di kantor pemerintahan Kabupaten Purworejo pada
masa pendudukan Jepang hingga tahun 1944. bergabung dengan TKR, masuk
dalam kepolisian tentara. menjadi Corps Polisi Militer (CPM). Menjadi
ajudan Kolonel Gatot Subroto (Juni 1945)seorang komandan
Polisi Tentara. .Kepala Bagian Organisasi
Resimen II PT di Purworejo, Kepala Staf CPM Yogyakarta dan Komandan SPM
Datasemen II Surakarta. sebagai Kepala Staf Markas Besar
CPM,(1954),sebagai Asisten Atase Militer RI di London tahun
1956. Sekembalinya dari Inggris ia langsung mengikuti pendidikan staf
dan
komando angkatan darat (Seskoad).diangkat sebagai
inspektur kehakiman AD tahun 1961 dengan pangkat Brigjen. Tahun 1965
Sutoyo
bersama perwira tinggi AD lainnya menolak rencana PKI mempersenjatai
buruh dan
Tani yang akan dijadikan angkatan Kelima TNI. Akibatnya ia menjadi salah
satu
target pembunuhan PKI. Tanggal 1 Oktober 1965 Beliau ditemukan sudah
meninggal
di sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya Jakarta
SK Pres: 111/Koti/1965 bertanggal 5-10-1965
|
lahir di Kota Pekalongan,
12 Juni
meninggal di Ganter, Ngliman, Sawahan, Nganjuk,
24 Februari 1949.Pada umur 32 tahun Dimakamkan di Nganjuk. SK Pres: 39/TK/1970 bertanggal 13-7-1970 |
S u p e n o
Pendidikan :
Sekolah Menengah Atas (AMS) di Semarang,
Sekolah Tinggi Teknik (Technische
Hogeschool) di Bandung
Sekolah Tinggi Hukum (Recht Hogeschool) di Jakarta.
Jabatan
Menteri Pembangunan/Pemuda pada Kabinet Hatta I.
Menteri Pemuda dan Pembangunan RI
ikut
bergerilya dan pasukan Belanda terus memburunya Setelah berbulan-bulan
bergerilya, Beliau dan
rombongannya tertangkap Belanda di Desa Ganter, Nganjuk setelah Belanda
menyerang wilayah Ganter pada 24 Februari 1949Tentara Belanda
menyuruhnya jongkok dan mengintrogasi
dia.Soepeno mengatakan bahwa ia adalah penduduk daerah
tersebut namun Belanda tidak percaya. Akhirnya, pelipisnya ditembak dan Supeno
tewas seketika Setahun kemudian dipindahkan ke TMP Semaki, Yogyakarta. Dia merupakan anak dari Soemarno, seorang pegawai di Stasiun Tegal. |
Laksda.TNI.Anm. Josaphat Soedarso
Hidup : 1925-1962
Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru setelah ditembak oleh kapal patroli Hr. Ms. Eversten milik armada Belanda pada masa kampanye Trikora. Hal yang kurang lazim adalah, sebagai seorang Kepala Staff Angkatan Laut tidak seharusnya ia ikut terjun langsung di dalam operasi tersebut. Namanya kini diabadikan menjadi nama KRI dan pulau. SK Pres: 088/TK/1973 bertanggal 6-11-197 |
lahir di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, 13 Mei 1912 meninggal di Solo, Jawa Tengah, 27 Februari 1971 pada umur 58 tahun
adalah
dokter ahli bedah, pahlawan nasional
Indonesia, dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso di
Kota Surakarta yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani.
Pendidikan
1926 – lulus HIS Salatiga
1930 – lulus MULO Solo
1939 – lulus NIAS Surabaya (Nederlandsch Indische Artsen School, Sekolah
Kedokteran Bumiputra)
|
Prof.DR.R. Soeharso
Karier
Asisten di RSUP
Surabaya,Dokter di Sambas, Kalimantan Barat (1939)
Dokter di RS
Jebres, Kota Surakarta1942
Mendirikan bengkel pembuatan kaki dan tangan tiruan (prostesis)
Di RS Umum Surakarta1948
Mendirikan Rehabilitasi Centrum Penderita Cacat Tubuh
di Surakarta1951
Mendirikan Rumah Sakit Ortopedi
dan Yayasan Pemeliharaan Anak-anak Cacat
di Surakarta (YPAC)1953
Penghargaan
SK Pres: 088/TK/1973 bertanggal 6-11-1973
|
Nama asli
Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno
Edi
lahir Serang, Purwodadi,
Jawa Tengah, 1752
Wafat
Yogyakarta, 1828
|
Nji Ageng Serang
Hidup : 1752-1828
Ia
adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari
kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan
Grobogan-Sragen. Beliau menggantikan kedudukan ayahnya setela wafat.
Beliau
salah satu keturunan Sunan Kalijaga, ia juga mempunyai keturunan seorang
Pahlawan
nasional yaitu Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara. Ia
dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo. Ia pahlawan nasional yang hampir
terlupakan,mungkin karena namanya tak
sepopuler R.A. Kartini atau Cut Nyak Dhien tapi beliau sangat berjasa
bagi negeri ini.
Warga Kulon Progo mengabadikan monumen beliau di tengah kota Wates berupa
patung beliau sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak.
SK Pres: 084/TK/1974 bertanggal 13-12-1974
|
Lahir Kraton Kartosuro,
7 April 1725
Wafat - Mangkunegaran, Surakarta,
28 Desember 1795).
Nama ayah: Pangeran Aryo Mangkoenagoro Kartosuro. Nama
ibu: RA Wulan. Di usia
16 tahun beliau sudah mulai berjuang bersamaan dengan pemberontakan laskar Cina
di Kartosuro (30-06-1742) yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi atau disebut
Sunan Kuning, Selama 16 tahun mereka berjuang dan berperang Tujuannya menuntut
keadilan dan kebenaran atas harkat dan martabat orang orang Cina dan rakyat
Mataram, yang ketika itu tertindas oleh Kumpeni Belanda (VOC) dan Rajanya
sendiri Pakubuwono II. Beliau memimpin laskar Cina melawan Belanda (1741-1742)Bergabung dengan Pangeran Mangkubumi (9 tahun) melawan Mataram dan Belanda, (1743-1752).
Beliaulah yang sangat menentang perjanjian Giyanti karena bersifat memecah
belah rakyat Mataram.Perjanjian
Giyanti (13-02-1755), Yaitu rekayasa Belanda membagi bumi Mataram menjadi dua,
Surakarta dan Yogyakarta
|
Pangeran Sambernyowo (KGPAA Mangkunegoro I )
Hidup : 1725-1795
Beliau juga berjuang sendirian memimpin pasukan
melawan dua kerajaan Pakubuwono III & Hamengkubuwono I (yaitu P.
Mangkubumi, yang berkhianat dan dirajakan oleh Belanda) dan pasukan Kumpeni (1752-1757).
Selama 16 tahun, pasukan beliau melakukan pertempuran sebanyak 250 kali. Tiga pertempuran
dahsyat terjadi pada periode 1752-1757 :
Akhirnya,
terjadilah perdamaian dengan Sunan Paku Buwono III, dan tercapailah Perjanjian
Salatiga (17-03-1757) Yaitu menetapkan wilayah kekuasaan Mangkoenagoro, (yang
melibatkan Sunan Paku Buwono III, dan saksi utusan Sultan Hamengku Buwono I dan
Kumpeni Belanda), disepakatilah Bliau diangkat sebagai Adipati Miji alias mandiri.
Walaupun hanya sebagai Adipati, kedudukan hukum mengenai Mangkunagoro I,
tidaklah sama dengan Sunan yang disebut sebagai Leenman, penggaduh, peminjam
kekuasaan dari Kumpeni, melainkan secara sadar sejak dini ia menyadari sebagai
raja kecil, bahkan tingkah lakunyapun menyiratkan bahwa dia adalah Raja di Jawa
Tengah yang ke III, demikian kenyataannya Kumpeni pun memperlakukannya sebagai
raja ke III di Jawa Tengah, selain Raja I Sunan dan Raja II Sultan.Ia
memerintah di wilayah Kadaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul,
Pajang sebelah utara dan Kedu.
Akhirnya, Mangkoenagoro
mendirikan istana di pinggir Kali Pepe (4 Jimakir 1683 (Jawa), atau 1756).Sekarang
dikenal sebagai istana Mangkunagaran. Beliau adalah Raja Jawa yang pertama
melibatkan wanita di dalam angkatan perang.
Dalam menjalankan
pemerintahannya beliau mempunyai prinsip Tri Dharma:
SK Pres: 048/TK/1988 bertanggal 17-8-1988
|
K.H Ahmad Rifa’ I
Hidup : 1786 - 1870
seorang
ulama pendiri , penulis buku semangat perjuanga kemerdekaan.Sejak kecil
ia sudah dididik oleh ayahnya, KH Muhammad Marhum untuk mendalami agama. Sejak remaja ia sering melakukan dakwah ke berbagai tempat di sekitar Kendal. Pada tahun 1826, ia menunaikan ibadah haji kemudian memperdalam ilmu agama di Mekkah dan Madinah selama 8 tahun. Setelah itu ia juga
menimba ilmu di Mesir. Beliau
Dimakamkan di Pekuburan Jawa Tondano di Kelurahan Kampung Jawa, di kecamatan Tondano
Utara, Kabupaten Minahasa, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
SK Pres: 089/TK/TH 2004 bertanggal 5-11-2004
|
Tirto Adhi Soeryo
Raden Mas
Djokomono Tirto Adhi Soerjo
Menerbitkan surat kabar Soenda Berita (1903-1905) Medan Prijaji (1907) dan Putri Hindia (1908).mendirikan Sarikat Dagang Islam.Medan Prijaji dikenal sebagai surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia), dan seluruh pekerja mulai dari pengasuhnya, percetakan, penerbitan dan wartawannya adalah pribumi Indonesia asli.Dialah orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum. Dia juga berani menulis kecaman-kecaman pedas terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu.Beliau ditankap dan disingkirkan dari Pulau Jawa dan dibuang ke Pulau Bacan, dekat Halmahera (Provinsi Maluku Utara). Setelah selesai masa pembuangannya, Tirto kembali ke Batavia, dan meninggal dunia pada 17 Agustus 1918. SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006 |
lahir di Surakarta, jawa tengah
26 Juli 1927
meninggal di Ambon,
4 November 1950 pada umur 23 tahun) putra dari seorang tentara dan penjual buah. Pendidikan :
Sekolah dasar
di Hollandsch-Inlandsche Schooll
Ardjoeno
Sekolah Menengah Mangkoenegaran,(tamat 1942).
Akademi pelaut di Jakarta.
SK Pres: 066/TK/TH 2007 bertanggal 6-11-2007
|
Brigjen TNI (Anm) Ignatius Slamet Rijadi
Bekerja
Sebagai
navigator di
sebuah kapal laut.Memimpin tentara Indonesia di Surakarta dengan
gerilya,berperang melawan Belanda di Ambarawa dan Semarang, bertanggung
jawab atas Resimen 26. (1947),memimpin pasukan penyisir di sepanjang
Gunung Merapi dan Merbabu, Merebut kembali kota yan diduki
Belandadikirim ke Jawa Barat melawan Angkatan Perang Ratu Adil bentukan
Raymond Westerling.dikirim ke Maluku memerangi Republik Maluku Selatan.
garis depan pada tanggal 10 Juli 1950 sebagai bagian dari Operasi
Senopati. Untuk merebut kembali Pulau Ambon, mengambil alih ibu kota
pemberontak
di New Victoria.(3-10) Dan tewas tertembak disanaPenghargaan :
Memberikan Namanya sebagai :
Nama jalan utama sepanjang 58-kilometer
(36 mil) di Surakarta,Nama KRI Slamet Riyadi, sebuah fregat yang dikatakan sebagai salah satu kapal tercanggih
yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut,Nama sebuah universitas di Surakarta,menerima beberapa medali anumerta, termasuk
Bintang Sakti pada bulan Mei 1961,
Bintang Gerilya pada bulan Juli 1961,Satya Lencana Bakti pada bulan November 1961.
|
Jenderal Mayor TKR H.R.
Mohamad Mangoendiprojo
lahir di Sragen,5
Januari 1905
Beliau merupakan pimpinan TKR (sekarang TNI), yang tegas, berani
dan disiplin.
Kepress
No.115 TK 2014 Tanggal 06 Nov 2014
|
<
Semoga bermanfaat dan Terima kasih...
Referensi Berbagai Sumber