Selasa, 07 Januari 2014

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI GORONTALO

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :


lahir 30 Januari 1907
meninggal di Suwawa 
Gorontalo, 3 Januari 1986
pada umur 78 tahun

Beliau yang memproklamasikan kemerdekaan Gorontalo, (23-01-1942) .Dan memimpin langsung upacara pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu "Indonesia Raya" di halaman Kantor Pos Gorontalo. Peristiwa itu berlangsung pada pukul 10, dan sebagai inspektur upacaranya. Di hadapan massa rakyat, ia berpidato: "Pada hari ini, tanggal 23 Januari 1942, kita bangsa Indonesia yang berada di sini sudah merdeka bebas, lepas dan penjajahan bangsa mana pun juga. Bendera kita yaitu Merah Putih, lagu kebangsaan kita adalah Indonesia Raya. Pemerintahan Belanda sudah diambil oleh Pemerintah Nasional

Untuk mengenang perjuangannya di kota Gorontalo dibangun Tugu Nani Wartabone untuk mengingatkan masyarakat Gorontalo akan peristiwa bersejarah 23 Januari 1942 itu. 

SK Pres:  085/TK/TH 2003  


H. Nani Wartabone  
Hidup : 1907 – 1986 
  • Mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923, Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang Gorontalo.(1928), Memimpin rapat pembentukan Pucuk Pimpinan Pemerintahan Gorontalo (PPPG) yang berfungsi sebagai Badan Perwakilan Rakyat (BPR) sebagai ketuanya. (23-01-1942 sore)
  • Dengan tujuan mempertahankan kemerdekaan beliau Memobilisasi rakyat dalam sebuah rapat raksasa di Tanah Lapang Besar Gorontalo. (27-01-1942). Ditangkap Jepang dibawa ke Manado (30-09-1943). Dan disiksa sehari semalam ditanam seluru tubuhnya kecuali kepala di pantai di belakang Kantor Gubernur Sulawesi Utara sekarang. Dan dilepaskan(6-6-1945),
  • Jepang menyerahkan pemerintahan Gorontalo kepada beliau pada tanggal 16 Agustus 1945.Beliau juga Melatih 500 pemuda  untuk dijadikan pasukan keamanan dan pertahanan dan dibekali  senjata hasil rampasan dari Jepang dan Belanda. Terletak dipusatkan di Tabuliti, Suwawa.Dan beliau juga Membentuk Dewan Nasional di Gorontalo sebagai badan legislatif untuk mendampingi kepala pemerintahan  (01-09-1945). yang beranggotakan 17 orang terdiri dari para ulama, tokoh masyarakat dan ketua parpol
  • Belanda mengajak berunding di sebuah kapal perang Sekutu yang berlabuh di pelabuhan Gorontalo, lalu  menawannya dan langsung dibawa ke Manado.(30-11-45) Dihukum penjara  dengan tuduhan membuat makar kemudian dibawa ke Morotai dan dipindahkah ke penjara Cipinang di Jakarta selama 11 ari (Des 1946) lalu dipulangkan  kembali ke penjara di Morotai dan disiksa kembali oleh tentara Belanda. Selanjutnya kembali lagi ke Cipinang, sampai dibebaskan (23-01-1949), setelah pengakuan kedaulatan Indonesia.Dan beliau kembali menginjakkan kakinya di Gorontalo (2-2-1950)
  • Menggerakkan rakyat Gorontalo dalam sebuah rapat raksasa (6-4-1950). karena menolak RIS dan bergabung dengan NKRI. Peristiwa ini menandakan, bahwa Gorontalo adalah wilayah Indonesia pertama yang menyatakan menolak RIS.
Pada periode ini hingga tahun 1953, Beliau dipercaya mengemban beberapa jabatan penting, di antaranya : Kepala pemerintahan di Gorontalo, Pejabat Kepala Daerah Sulawesi Utara, dan anggota DPRD Sulawesi Utara.Setelah PRRI/PERMESTA dikalahkan di Gorontalo (pertengahan Juni 1958) memangku jabatan-jabatan penting. sebagai Residen Sulawesi Utara di Gorontalo, l, Anggota DPRGR sebagai utusan golongan tani,Anggota MPRS Rl, anggota Dewan Perancang Nasional dan anggota DPA



3 komentar:

  1. ga ada lagi min??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru balas,untuk sementara ini baru ini yg bisa saya tampilkan sesuai kepress ..kalau ada yg lain..tolong di share.terima kasih ...atas pertanyaannya.

      Hapus
  2. Mhon maaf saya kurang setuju masa hanya mereka yang ada dalam daftar Pahlawan Gorontalo. Sedangkan ibu Sarifa Hala perempuan yang pertama mengangkat bendera merah putih di Gorontalo telah di lupakan. Padahal beliaulah yang telah berani memerdekakan Gorontalo dengan mengangkat Bendera merah putih.

    BalasHapus