Rabu, 08 Januari 2014

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI JAWA BARAT

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

 
Lahir  
Purwakarta,Jawa Barat
Tgl : 8 september 1898
 Meninggal
 di Jakarta,11-08-52
dimakamkan 
di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Ketua  Mahkamah Agung Indonesia Pertama


SK Pres: 124 Tahun 1965 bertanggal 14 – 5 – 1965


Prof.Dr. Koesoemah Atmadja, SH.
  1. gelar diploma dari Rechtshcool (Sekolah Kehakiman) (1913)
  2. Gelar Doctor in de recht geleerheid pun diperoleh dengan disertasi yang berjudul  De Mohamedaansche Vrome Stichtingen in Indie (1922) dari Universitas Leiden, Belanda.
Kariernya sebagai :
  1. Pegawai pengadilan di Bogor 1919.
  2. hakim di Raad Van Justitie (Pengadilan Tinggi) di Belanda 
  3. Voor Zitter Landraad (Ketua Pengadilan Negeri) di Indramayu. Hakim Pengadilan Tinggi Padang, Ketua PN Semarang, dan Hakim PT Semarang.Masa Jepan Pada 1942, Ketua Tihoo Hooin (Pengadilan Negeri) di Semarang.
  4. Pemimpin Kehakiman Jawa Tengah (1944)
  5. Anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI pada tanggal 29 April 1945 
  6. Ditugaskan membentuk lembaga peradilan Indonesia tertinggi yaitu MA Republik Indonesia pada tahun 1950.
  7. Ketua MA Republik Indonesia dari tahun 1950 - 1952)
  8. Memindahkan Kantor MA ke Jakarta dari  Yogyakarta.
  9. Menolak memimpin Negara boneka bentukan Belanda Negara Pasundan pada tahun 1947.
  10. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada dan Guru Besar Sekolah Tinggi Kepolisian.

 Lahir : Bandung ,
29 Maret 1921
 Wafat : Riung Gunung,
6-10-66 (usia 45 tahun)
di makamkan TMP Kalibata

Laksamana Laut R.E.Martadinata 

Pendidikan : 
HIS di Lahat 1934,MULO di Bandung 1938
AMS di Jakarta 1941 dan SPT 1944

Pada zaman pendudukan Jepang ia bekerja sebagai aspiran (calon) atau penerjemah di sekolah tinggi pelayaran Semarang.
Saat PPKI membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian disahkan Presiden Soekarno pada 23 Agustus 1945, ia juga turut membentuk BKR Laut Jawa Barat
SK Pres: 220 Tahun 1966 7-10-1966


Lahir di Bandung,
4-12-1884 
wafat di 
Cineam,Tasikmalaya,
11-September 1947


Raden Dewi Sartika
Beliau adalah putri kedua dari lima bersaudara dari kalangan bangsawan Sunda. Ayahnya bernama Raden Rangga Somanagara, Patih Bandung. Sedangkan Ibunya adalah Raden Ayu Rajapermas, putri Bupati Bandung Raden Adipati Wiranatakusumah IV (1846-1876).

  • Membuka Sakola Isteri pada 16 Januari 1904
  • Pada 1910 kemudian diganti menjadi Sakola Kautamaan Isteri 
  • pada 1914 diganti menjadi Sakola Raden Dewi. Di sekolah khusus wanita ini, murid-muridnya mendapat pelajaran keterampilan wanita selain pelajaran umum. Disini juga diajarkan pelajaran agama Islam, yang tidak diajarkan di sekolah-sekolah bergaya Barat. 
Sk Pres: 252Tahun 1966 1-2-1966


Selain Nama Nama Pahlawan diatas yang telah mendapat SK sebagai pahlawan Nasional Indonesia masih ada beberapa pahlawan dari Jawa Barat lainnya yang belum ditampilkan  siapa mereka ? , Klick saja tulisan diatas

Referensi : Berbagai Sumbser


NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI PAPUA

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :


Lahir di Wardo, Biak, Papua,
 10 Oktober 1921 
meninggal di Jayapura, Papua,
 10 April 1979
pada umur 57 tahun

Frans Kaisiepo 
Hidup : 1921 – 1979  

adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.
Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.
 Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak.

SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993 
 


Lahir di Serui, Papua, 
18 Desember 1918 
meninggal di Serui, Papua,
7 Maret 1973 
pada umur 54 tahunPejuang penyatuan Irian Jaya (Papua) ke dalam wilayah Indonesia 

SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993

Silas Papare 

Beliau menyelesaikan pendidikan di Sekolah Juru Rawat pada tahun 1935 dan bekerja sebagai pegawai pemerintah Belanda. Ia sangat gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua sehingga beliau sering berurusan dengan aparat keamanan Belanda dalam memerangi kolonialisme Belanda dan pada akhirnya beliau dipenjarakan di Jayapura karena memengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak.Semasa menjalani masa tahanan di Serui, Silas berkenalan dengan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi yang diasingkan oleh Belanda ke tempat tersebut. Perkenalannya tersebut semakin menambah keyakinan beliau bahwa Papua harus bebas dan bergabung dengan Republik Indonesia. Akhirnya, beliau mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII). Akibatnya, beliau kembali ditangkap oleh Belanda dan dipenjarakan di Biak. Namun, beliau kemudian melarikan diri menuju Yogyakarta.Pada bulan Oktober 1949, beliau mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah RI. 


Lahir di 
Doromena, Jayapura, Papua, 
14 Maret 1912 
meninggal di
Doromena, Jayapura, Papua,
17 Juli 1986
pada umur 74 tahun

 Hidup : 1912 – 1986

Marthen Indey

Beliau semula  polisi Belanda yang berbalik mendukung Indonesia setelah bertemu dengan beberapa tahanan politik yang diasingkan di Digul, salah satunya adalah Sugoro Atmoprasojo., dan mulai bergabung dengan organisasi politik bernama Komite Indonesia Merdeka (KIM) yang kemudian dikenal dengan sebutan Partai Indonesia Merdeka (PIM) tahun 1946 . Demi menyelamatkan anggota RPKAD yang didaratkan di Papua selama masa Tri Komando Rakyat (Trikora) tahun 1962 dengan cara bergerilya dan di tahun itu pula beliau menyampaikan Piagam Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat penduduk Papua untuk tetap setia pada wilayah kesatuan Indonesia.Karena Jasa itulah beliau diangkat sebagai anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) sejak tahun 1963 hingga 1968. Dan juga diangkat sebagai kontrolir diperbantukan pada Residen Jayapura dan berpangkat Mayor Tituler selama dua puluh tahun.

SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993 



lahir  
di desa Korem Biak Utara
 16 April 1916 
Meninggal 
di Jakarta,20 Oktober 2000 
Dia adalah putra dari Kepala Kampung Wiliam Dimara.Kala itu usia beliau masih 13 tahun dan masih SD dia diangkat anak oleh orang Ambon bernama Elisa Mahubesi dan dibawa kekota Ambon

Johanes Abraham Dimara
Nama kecilnya Arabel berganti Anis 
Pendidikan : 
Tamat SD tahun 1930. Sekolah pertanian selesai tahun 1935. Sekolah Injil (saat itu usianya mendekati 20 tahun),
  • Menjadi guru agama Kristen. Dan menjadi guru penginjil di kecamatan Leksula, Maluku Tengah . Tepatnya di pulau Buru.
  • Anggota Heiho (zaman Jepang). Bekerja dipelabuhan Namlea Ambon (ketika Indonesia Merdeka)
  • Beliau sempat ditangkap dan dipenjara bersama para pejuang Indonesia lainnya. Tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan, bergabung dengan Batalyon Patimura APRIS dan ikut dalam penumpasan RMS. Dan beliau termasuk salah seorang pejuang yang ikut dalam pembebasan Irian Barat. Sala satu anggota OPI (Organisasi Pembebasan Irian Barat

Keppres No. 52/TK/2010, tanggal 11 November 2010