Nama nama pahlawan berikut ini saya
rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk
memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh
pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam
memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup
sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan
Nasional :
Kol.TNI.Anm.I.Gusti Ngurah Rai
Beliau
berasal dari Kabupaten Badung, Bali.Nama pasukannya bernama "Ciung
Wenara" yan pertempuran terakhir dikenal dengan nama Puputan Margarana.
(Puputan, dalam bahasa bali, berarti "habis-habisan", sedangkan
Margarana berarti "Pertempuran di Marga"; Marga adalah sebuah desa
ibukota kecamatan di pelosok Kabupaten Tabanan, Bali) Bersama 1.372
anggotanya pejuang MBO (Markas
Besar Oemoem) Dewan Perjoeangan Republik Indonesia Sunda Kecil (DPRI SK)
dibuatkan nisan di Kompleks Monumen de Kleine Sunda Eilanden, Candi
Marga, Tabanan. Penghargaan
dari Pemerintah Indonesia Bintang Mahaputra dan kenaikan pangkat menjadi
Brigjen TNI (anumerta).Dan
diabadikan dalam nama bandar udara di Bali, Bandara Ngurah Rai.
SK Pres: 063/TK/1975 bertanggal
9-8-1975
|
I Gusti Ketut Jelantik
Beliau berasal dari Karangasem, Bali. Ia merupakan
patih Kerajaan Buleleng. Ia berperan dalam Perang
Jagaraga di Bali pada
tahun 1849. Sebab Perlawanan ini berawal dari pemerintah
kolonial Hindia Belanda ingin menghapuskan hak
tawan karang yang berlaku di Bali, yaitu hak bagi raja-raja yang
berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yang kandas di perairannya beserta
seluruh isinya. Ucapannya yang terkenal ketika itu ialah "Apapun tidak
akan terjadi. Selama aku hidup aku tidak akan mangakui kekuasaan Belanda di negeri ini". Perang ini berakhir sebagai
suatu puputan, seluruh anggota kerajaan dan rakyatnya bertarung
mempertahankan daerahnya sampai titik darah penghabisan. Namun akhirnya ia
harus mundur ke Gunung Batur, Kintamani. Pada saat
inilah beliau gugur
SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-199
|
Mr. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung adalah ahli sejarah dan tokoh politik Indonesia.
Beliau adalah raja Gianyar, menggantikan ayahnya
Anak Agung Ngurah Agung. Dan anaknya, Anak Agung Gde Agung, adalah
Menteri
Masalah-masalah Kemasyarakatan pada Kabinet Persatuan
Nasional.Pendidikannya Sarjana hukum (Mr.) diraihnya di Jakarta dan
gelar doktor
diperolehnya di Universitas Utrecht, Belanda, di bidang sejarah.Beliau
pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri
maupun Menteri Luar Negeri pada era pemerintahan Presiden Soekarno.
Selain itu
ia pernah menjabat pula sebagai Dubes RI di Belgia (1951), Portugal,
Perancis
(1953), dan Austria.
SK Pres: 066/TK/TH 2007 bertanggal 6-11-2007 |
lahir
di Bali, 1660 Meninggal Bangil, Jawa Timur, 5 Desember 1706 pada umur 45/46 tahun Nama aslinya Surawiroaji SK Pres: 106/TK/1975 bertanggal 3-11-1975 |
Untung Surapati
Beliau anak rakyat jelata dan budak VOC menjadi
seorang bangsawan.ditemukan oleh Kapten van Beber (seorang perwira VOC yang bertugas
di Makasar) di Bali. Dan dijualnya kepada perwira VOC lainnya di Batavia
bernama MOOR dan sejak itu diberi nama untung karena selalu mendapatkan
keberuntungan sejak si untung bersamanya Ketika Untung berumur 20 tahun, ia dimasukkan
penjara oleh Moor karena menjalin hubungan dengan putrinya yang bernama
Suzane. Untung kemudian menghimpun para tahanan dan berhasil kabur dari
penjara dan menjadi buronan.dan akirnya dapat ditemukan ole Kapten Ruys
(pemimpin benteng Tanjungpura) dan ditawarkan menjadi tentara VOC dan
disinilah beliau bertemu dengan pangeran purbaya putra sultan aen tirtayasa saat
beliau ditugaskan untuk mejemput ditahanan untuk dibawa ke tanjung pura,dan
beliau menghancurkan pasukan Kuffeler di sungai Cikalong28-01-1684) yang
disebabkan karena pasukan Kuffeler memperlakukan pangeran dengan kasar. Dan dia
menancurkan pasukan Jacob Couper dan akirnya dia menjadi buronan VOC kembali.Ketika
melewati Kesultanan Cirebon, Untung berkelahi dengan Raden Surapati, anak
angkat sultan. Setelah diadili, terbukti yang bersalah adalah Surapati.
Surapati pun dihukum mati. Sejak itu nama "Surapati" oleh Sultan Cirebon diserahkan kepada Untung. Pada
bulan September 1706 gabungan pasukan VOC, Kartasura, Madura, dan Surabaya
dipimpin Mayor Goovert Knole menyerbu Pasuruan. Pertempuran di benteng Bangil
akhirnya menewaskan Untung Surapati alias Wiranegara tanggal 17 Oktober 1706
. |
1876–1906
(tokoh Provinsi Bali)
|
I Gusti Ngurah Made Agung
Keppres No 116/TK/ 2015 tanggal 4 November
2015.
|