Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum
berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan
motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan
dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai
tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga
dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari
Negara untuk gelar pahlawan Nasional :
Lahir : Jakarta,16 Februari
1894
Wafat : Jakarta,11 Januari 1941 Dimakamkan : di TPU Karet |
Mohammad
Hoesni Thamrin
Ayahnya adalah seorang
Belanda dengan ibu orang Betawi. Sejak kecil ia dirawat oleh pamannya dari
pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga ia tidak menyandang nama Belanda
Sementara itu kakeknya, Ort, seorang Inggris,
merupakan pemilik hotel
di bilangan Petojo, menikah dengan
seorang Betawi
yang bernama Noeraini.
Bersekolah : di Konnieg Williem II
·
Ketua
Parindra
·
bekerja
di kantor kepatihan residen batavia
·
bekerja diperusahaan
pelayaran Koninkiijke Paketvaari Maatschappij (KPM).
·
Anggota Dewan Kota Batavia (Jakarta).
·
Mendirikan Persatuan Kaum Betawi untuk memajukan
warga Jakarta (1923)
SK Pres: 175 Tahun 1960 bertanggal 28 – 7 – 1960
|
Lahir di Kwitang, Jakarta
pada 11 Mei 1914 Wafat : 25 Mei 1958 di Jakarta piringan hitam
Sarinah, Ali
Baba Rumba, dan Olhe Lheu Dari Kotaradja
Terang Bulan yang diperankan oleh Rd. Muchtar dalam lagu Duduk Termenung (suara dalam film) pada 1939 berjudul Als De Orchideen Bloeien, lagu Bisikan Tanah Air, lagu Indonesia Pusaka, lagu perjuangan untuk Peta (Pembela Tanah Air) , mars Gagah Perwira, Rayuan Pulau Kelapa(1944), Inika Bahagia? | Ismail Marzuki
(Bang Maing)
Beliau adalah putra Betawi asli,, Bersekolah di :
Saat itu ia dibelikan
ayahnya alat musik seperto harmonika, mandolin, dan lain-lain. Dengan alat
musik itu ia bermain musik dan menciptakan lagu. Lagu pertamanya berjudul O
Sarinah yang ia ciptakan saat berusia 17 tahun. lancar berbahasa Inggris dan Belanda
Sejak usia muda Ismail sudah
menguasai berbagai alat musik. bergabung dengan perkumpulan orkes Lief Java pimpinan
Hugo Dumas(1936). Disanalah kemampuannya meningkat pesat. Ia sangat kreatif
mengaransemen lagu beragam genre, lagu-lagu Barat, irama keroncong, maupun
langgam Melayu. Ia yang pertama memperkenalkan instrument akordean kedalam
langgam Melayu sebagai pengganti harmonium pompa. Sejak itu ia memperoleh
kesempatan tampil dalam siaran Nederlands Indische Omroap Maatschapij dan
tidak pernah meninggalkan dunia radio. Kegiatannya lebih banyak menggubah dan
mengaransemen lagu-lagu. Saat pendengar radio meminta Lief java menyiarkan
lagu-lagu Hawaii juga, maka dibentuk sebuah Band Hawaiian dengan nama Sweet
Java Islander yang diisi oleh Ismail, Victor Tobing, Hasan Basri, Pek De
Rosario,dan Hardjomuljo.
SK Pres: 089/TK/TH 2004 bertanggal 5-11-2004 |
lahir di Jatinegara, Batavia,
9 Maret 1903
meninggal di Surabaya,
Jawa Timur,17 Agustus 1938 pada umur 35 tahun
Ayahnya
bernama Senen, sersan di Batalyon VIII. Beliau diajak tinggal ke
Makasar dengan Saudara perempuan bernama Roekijem (1914). disekolahkan
oleh suami Roekijem yang bernama Willem
van Eldik. Dan malam harinya belajar bahasa Belanda (tiga tahun)
dan melanjutkan ke Normaalschool. Sampai selesai. Menjadi guru di
Sekolah Angka 2. (Dua tahun)
usianya saat itu 20 tahun. dan mendapat ijazah Klein
Ambtenaar. Juga pernah bekerja pada sebuah perusahaan dagang.Kemudian
pindah ke Bandung dan bekerja
sebagai wartawan di harian Kaoem
Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu
tetap dilakukannya sewaktu sudah tinggal di Jakarta. Beliau banyak
bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan Nasional. Ketidaksenangan
terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh
|
Wage Rudolf Supratman
akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan
dilarang beredar oleh pemerintah Belanda yang akhirnya dipindahkan ke kota Sengkang
dan hanya sebentar lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi.
Roekijem sendiri sangat gemar akan sandiwara dan musik. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes militer. Selain itu
Roekijem juga senang bermain biola, kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan
membaca-baca buku musik.Disinilah beliau belajar musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik,
hingga pandai bermain biola dan bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta,
ikut lomba cipta lagu kebangsaan di majalah Timbul, lahirlah lagu Indonesia
Raya (1924), pada waktu itu ia berada di Bandung dan usia 21 tahun Dan
Instrumen Indonesia Raya diperdengarkan untuk pertama kali didepan peserta
umum dengan biola di Jakarta ketika
penutupan kongres Pemuda II (28-10-1928) Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. atas
saran Soegondo Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu
itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik
mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu
merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.Sesudah
Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang
persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak
sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan. Akibat menciptakan lagu
Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai
jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit"
pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama
pandu-pandu di NIROM Jalan
Embong Malang, Surabaya dan ditahan
di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.
Kontroversi
tempat dan tanggal lahir
Hari
kelahiran Soepratman, 9 Maret, oleh Megawati
Soekarnoputri saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari
Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih
diperdebatkan,
karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal
19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan
Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pendapat ini – selain
didukung keluarga Soepratman – dikuatkan
keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007
pengarang lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya
|
Lahir
di Batavia 21 Februari 1939
Meninggal
1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Pasca
kematiannya, ia secara anumerta
dipromosikan menjadi kapten.
Sejumlah jalan juga dinamai
sesuai namanya, termasuk di Manado, Balikpapan,dan di Jakarta.
Pahlawan Revolusi Indonesia |
Kapten CZI Anumerta
Pierre Andreas Tendean
Ayahnya
Dr. A.L Tendean, seorang dokter yang
berdarah Minahasa, dan Ibunya
bernama Cornet M.E, seorang wanita Indo yang berdarah Perancis,
bersekolah dasar di Magelang, SMP dan SMA di Semarang.Masuk akademi
militer, namun orang tuanya ingin ia
menjadi seorang dokter seperti ayahnya atau seorang insinyur. Karena
tekadnya
yang kuat, ia pun berhasil bergabung dengan Akademi Teknik Angkatan
Darat
(ATEKAD) di Bandung pada
tahun 1958. Setelah lulus dari akademi militer (1962) berpangkat
letnan dua,
menjadi Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan
di Medan., ia mengikuti pendidikan di sekolah intelijen di Bogor (1963).
Setamat dari sana, ia ditugaskan
di Dinas Pusat Intelijen Angkatan Darat (DIPIAD) menjadi mata-mata ke
Malaysia sehubungan dengan konfrontasi antara Indonesia dengan
Malaysia; ia
bertugas memimpin sekelompok relawan di beberapa daerah untuk menyusup
ke
Malaysia. Pada tanggal 15 April 1965, Tendean dipromosikan menjadi
letnan satu, dan ditugaskan sebagai ajudan
Jenderal Abdul Haris Nasution. Pasukan Gerakan 30 September (G30S)
(01-10-1965) mendatangi rumah Nasution
dengan tujuan untuk menculiknya. Tendean yang sedang tidur di ruang
belakang
rumah Jenderal Nasution terbangun karena suara tembakan dan
ribut-ribut dan
segera berlari ke bagian depan rumah. Ia ditangkap oleh gerombolan
G30S yang
mengira dirinya sebagai Nasution karena kondisi rumah yang gelap.
Nasution
sendiri berhasil melarikan diri dengan melompati pagar. Tendean lalu
di bawa
ke sebuah rumah di daerah Lubang Buaya bersama enam perwira tinggi
lainnya. Ia ditembak mati dan mayatnya dibuang ke sebuah sumur tua
bersama
enam jasad perwira lainnya.
SK Presiden RI No. 111/KOTI/Tahun 1965.
tanggal 5 Oktober 1965
|
lahir
di Jakarta, 1 Juli 1909\ Wafat di Maguwoharjo, Sleman 29 Juli 1947
Setelah menyelesaikan tugasnya
itu, ia berpindah ke bidang militer dan memasuki dinas Angkatan Udara, menjadi :
|
Marsda. TNI Anm. Prof. DR. Abdulrachman Saleh
nama julukan "Karbol Sekolah di :
bapak fisiologi kedokteran Indonesia.
SK Pres: 071/TK/1974
bertanggal 9-11-1974 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar