Nama
nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah
kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi
muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya
yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat
nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga
dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan
dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :
Lahir
Purwakarta,Jawa Barat
Tgl : 8 september 1898 Meninggal
di Jakarta,11-08-52
dimakamkan
di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Ketua Mahkamah Agung Indonesia Pertama
SK Pres: 124 Tahun 1965 bertanggal 14 – 5 – 1965
Prof.Dr. Koesoemah Atmadja, SH.
gelar diploma dari Rechtshcool (Sekolah Kehakiman) (1913)
Gelar Doctor in de recht geleerheid pun diperoleh dengan disertasi yang berjudul De Mohamedaansche Vrome Stichtingen in Indie (1922) dari Universitas Leiden, Belanda.
Kariernya sebagai :
Pegawai pengadilan di Bogor 1919.
hakim di Raad Van Justitie (Pengadilan Tinggi) di Belanda
Voor Zitter Landraad
(Ketua Pengadilan Negeri) di Indramayu. Hakim Pengadilan Tinggi
Padang, Ketua PN Semarang, dan Hakim PT Semarang.Masa Jepan Pada 1942,
Ketua Tihoo Hooin (Pengadilan Negeri) di Semarang.
Pemimpin Kehakiman Jawa Tengah (1944)
Anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI pada tanggal 29 April 1945
Ditugaskan membentuk lembaga peradilan Indonesia tertinggi yaitu MA Republik Indonesia pada tahun 1950.
Ketua MA Republik Indonesia dari tahun 1950 - 1952)
Memindahkan Kantor MA ke Jakarta dari Yogyakarta.
Menolak memimpin Negara boneka bentukan Belanda Negara Pasundan pada tahun 1947.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada dan Guru Besar Sekolah Tinggi Kepolisian.
Lahir : Bandung , 29 Maret 1921 Wafat : Riung Gunung, 6-10-66 (usia 45 tahun) di makamkan TMP Kalibata
Laksamana Laut R.E.Martadinata
Pendidikan :
HIS di Lahat 1934,MULO di Bandung 1938
AMS di Jakarta 1941 dan SPT 1944
Pada zaman pendudukan Jepang ia bekerja sebagai aspiran (calon) atau penerjemah di sekolah tinggi pelayaran Semarang.
Saat PPKI membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian disahkan
Presiden Soekarno pada 23 Agustus 1945, ia juga turut membentuk BKR Laut
Jawa Barat
SK Pres: 220 Tahun 1966 7-10-1966
Lahir di Bandung, 4-12-1884 wafat di Cineam,Tasikmalaya, 11-September 1947
Raden Dewi Sartika
Beliau
adalah putri kedua dari lima bersaudara dari kalangan bangsawan Sunda.
Ayahnya bernama Raden Rangga Somanagara, Patih Bandung. Sedangkan Ibunya
adalah Raden Ayu Rajapermas, putri Bupati Bandung Raden Adipati
Wiranatakusumah IV (1846-1876).
Membuka Sakola Isteri pada 16 Januari 1904
Pada 1910 kemudian diganti menjadi Sakola Kautamaan Isteri
pada
1914 diganti menjadi Sakola Raden Dewi. Di sekolah khusus wanita ini,
murid-muridnya mendapat pelajaran keterampilan wanita selain pelajaran
umum. Disini juga diajarkan pelajaran agama Islam, yang tidak diajarkan
di sekolah-sekolah bergaya Barat.
Sk Pres: 252Tahun 1966 1-2-1966
lahir di Desa Cimerah, Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya pada tahun 1899 dari pasangan Nawapi dan Ny. Ratmah
Nama kecil : Umri
berganti nama menjadi Hudaemi
SK Pres: 064/TK/1972 bertanggal 6-11-1972
K.H. Zainal Moestafa
di
Sekolah Rakyat, ia belajar agama berbagai pesantren di Jawa Barat
yang membuatnya memiliki pengetahuan agama yang luas dan mahir
berbahasa Arab.Seperti
Pesantren Gunung Pari selama 7 tahun,
Pesantren
Cilenga, Singaparna selama 3 tahun, Pesantren Sukaraja, Garut selama 3
tahun,Pesantren Sukamiskin, Bandung selama 3 tahun,dan Pesantren Jamanis selama 1 tahun
Mendirikan
pesantren Sukamanah, bertempat di Kampung Cikembang Girang Desa
Cimerah (sekarang Kampung Sukamanah Desa Sukarapih), Kecamatan
Singaparna, Tasikmalaya. Nama Sukamanah merupakan nama pemberian dari
orang yang mewakafkan tanah pesantren tersebut. (1927)
bergabung Nahdhatul Ulama (NU), dan diangkat sebagai wakil ro’is Syuriah NU Cabang Tasikmalaya.(1933)
Ia
juga menolak melakukan seikerei, yaitu memberi hormat kepada kaisar
Jepang dengan membungkukkan diri 90 derajat (seperti ruku dalam
shalat) kearah matahari terbit. Perbuatan tersebut dianggap
bertentangan dengan ajaran Islam.
Beliau
dieksekusi pada 25 Oktober 1944 dan dimakamkan di Taman Pahlawan
Belanda Ancol, Jakarta.( Kepala Erevele Belanda Ancol, Jakarta)
Pada 25 Agustus 1973, semua makamdipindahkan ke Sukamanah, Tasikmalaya.
Lahir di desa Bojongsoang, Dayeuhkolot, Bandung Kidul 31 Maret 1897 Ayahnya
bernama R. Nataatmaja, yang berganti nama menjadi R.H. Adam Rakhmat
setelah pulang dari ibadah haji dan ibunya bernama Siti Hadijah.
Sedangkan diantara saudaranya bernama R. Ating Atma di Nata yang
pernah menjadi Walikota Bandung (1945) dan R. Pandu Prawira di Nata.
julukan "Si Jalak Harupat" yang bermakna seperti ayam jago yang tidak pernah kalah bila diadu
korban
penculikan pada 10 Desember 1945 oleh para pemuda yang mengaku dari
Laskar Hitam, dan dibunuh pada 20 Desember 1945 di daerah Mauk,
Tangerang.
R. Otto Iskandardinata
Pendidikan :
HIS (Hollandsch-Inlandsche School) Karang Pamulang Bandung, sekolah dasar yang berbahasa pengantar bahasa Belanda.
Sekolah guru bagian pertama (HIK) di Bandung.
Sekolah guru atas HKS (Hogere Kweekschool) di Purworejo, Jawa Tengah. Lulus juli 1920
Bekerja :
guru HIS di Banjarnegara, Banyumas, Jawa Tengah.
mengajar di HIS Volksonderwijs (Perguruan Rakyat)di Bandun.(Juni 1921)
dipindahkan lagi ke HIS Pekalongan, Jawa Tengah.(Austus 1924)
dipindahkan ke Batavia (Jakarta) dan ditempatkan di HIS Muhammadiyah. (Agustus 1928)
berhenti menjadi guru, karena lebih tertarik dengan kegiatan sosial-politik.(1932)
Angota organisasi Budi Utomo di Saat tinggal di Banjarnegara
Wakil ketua Budi Utomo Cab. Bandung
Wakil ketua pengurus Cabang Pekalongan.
Anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Pekalongan mewakili Budi Utomo.
mengajar di HIS Muhammadiyah di Jakarta
Sekretaris di Pengurus Pusat (Hoofdbestuur) Paguyuban Pasundan.
Kemudian dalam Kongres PP pada Desember 1929 di Bandung Oto terpilih menjadi ketua pengurus besar Paguyugan Pasundan.
Anggota Volksraad (parlemen) sebagai wakil dari Paguyuban Pasundan.
Ikut
dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdékaan Indonésia
(BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdékaan Indonésia (PPKI).
mengusulkan agar Bung Karno dan Bung Hatta menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
Menteri Negara dalam bidang keamanan dalam kabinet pertama RI.
SK Pres: 088/TK/1973 bertanggal 6-11-1973
lahir 30 Mei 1899 di Ciamis, Jawa Barat. Wafat : 27 September 1971
Ayahnya bernama Raden Wiramantri, seorang Kepala Sekolah Rendah di Ciamis yang kemudian menjadi penilik sekolah (School Opziener). aktif di Indische Vereeniging, organisasi yang kemudian berubah menjadi Indonesische Vereeniging,
dan berubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia.menjadi ketua
1923-1924.Bertugas dari organisasi ke Rusia untuk mempelajari program
Front Persatuan (Eenheidsfront), yaitu bagaimana merapatkan
barisan secara internasional melawan penjajahan.Dan di Rusia sempat
menulis sebuah buku tentang petani di Indonesia, berjudul The Peasant Movement in Indonesia.
Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri
bersekolah : erste Klasse School (Sekolah Kelas Satu) pada 1910 di Ciamis,
HIS (Hollandsch Inlandsche School),
OSVIA (Opleidingschool Voor Inlandsche Ambtenaren) (setahun , 1915),
sekolah menengah hukum (Recht School) di Batavia
Fakultas Hukum Universitas Leiden, Belanda (1922) tamat 1925
bekerja di kantor pengadilan negeri di Bandung, Surabaya, serta Jakarta.
Pada
1929 Iwa ditangkap dan dipenjara selama setahun, dibuang ke Banda
Neira, Maluku selama sepuluh tahun karena dianggap memiliki afiliasi
dengan Moscow dan Komintern. dipindahkan ke Makasar pada 1941. Selama di
Banda Neira, Iwa mempelajari bahasa Arab dan memperdalam ilmu agama
Islam dan menulis buku berjudul Nabi Muhammad dan Empat Khalifah.Pernah
menjadi :
Pembantu Wali Kota Makassar
Kepala Pengadilan Makassar.
Advocat bersama Mr A.A. Maramis.
Membantu kantor Riset Kaigun (Angkatan Laut Jepang) cabang Jakarta (Ketua)
Mengajar Hukum Internasional kepada para pemuda di Asrama Indonesia Merdeka.
Anggota Panitia persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Mentri Sosial dan Perburuhan.
Menteri Pertahanan pada masa Kabinet Ali Wongso-Arifin pada 1953 -1955
Aktif di Badan Musyawarah Sunda.
Menteri Negara sampai tahun 1966.
Rektor pertama Unpad SK pres : 073/TK/2002 bertanggal 6 – 11 – 2002
lahir di Bandung, Jawa Barat,25 Mei 1907 meninggal di Jakarta, 4 Januari 1986 pada umur 78
tahun)
Maskoen Soemadiredja
Ia adalah
putra dari Raden Umar Soemadiredja dan Nyi Raden Umi
Sejak
tahun 1927, sudah aktif dalam pergerakan politik untuk berjuang
mewujudkan kemerdekaan negara Indonesia.karena itu ia bergabung dengan
Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Maskoen
memegang jabatan sebagai komisaris merangkap sebagai sekretaris II PNI
cabang Bandung. Ia sering melakukan propaganda dengan menyebarkan
prinsip-prinsip nasionalisme dan menggugah semangat rakyat untuk
memperjuangkan kemerdekaan.
SK Pres: 089/TK/TH 2004 bertanggal 5-11-2004
Lahir : Sumedang Jawa Barat, 25 Desember 1898
Wafat : Bandung, 4 Oktober 1968 (usia 69 tahun)
di makamkan di TPU SIRNARAGA
Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Gatot
Mangkoepradja dan para pemimpin PNI lainnya Karena konsep revolusi Indonesia
(24-12-1929). Dan ditangkap di Yogyakarta. (23-12-1929) bersama-sama dengan Ir. Soekarno.dibawa
ke Bandung dan dijebloskan ke Penjara Banceuy
Gatot Mangkoepradja
Hidup : 1896 – 1968
Dan dihadapkan ke Landraad Bandung bersama-sama dengan Ir. Soekarno,
Maskoen Soemadiredja, dan Soepriadinata. Mereka dijerat dengan tuduhan
Pasal 169 bis dan 153 bis Wetboek van
Strafrecht (KUHP-nya zaman kolonial). Mereka diadili dengan Hakim
Ketua: Mr. Siegenbeek van Heukelom dengan Jaksa Penuntut: R.
Soemadisoerja. Peristiwa ini dikenal dengan nama Indonesia
Menggugat.(18-08-1930)
Bergabung dengan Perhimpunan Indonesia (PI). Ketika (PNI) berdiri di Bandung (4-7-1927),Bergabung dengan Partindo
(25-04-1931) tak lama keluar karena merasa kecewa dengan Soekarno
Bergabung dengan PNI-Baru pimpinan Hatta.
Menjalankan Gerakan 3 A yaitu Nippon Pelindung Asia,
Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia. (masa Jepan)
Mengusulkan kepada Jepang untuk membentuk Tentara Pembela Tanah Air (PETA).
Bergabung kembali ke PNI setelah Merdeka (1948)
Menjadi Sekretaris Jenderal PNI (1949) menggantikan Sabillal
Rasjad yang ditarik ke BP KNIP.
Keluar dari PNI ( 1955) karena kecewa
bahwa anggota PNI tidak boleh turut serta dalam organisasi kedaerahan.
Masuk ke Partai IPKI karena partai ini berjuang untuk menyelamatkan Pancasila dari ancaman komunisme. (1965)
SK Pres: 089/TK/TH 2004 bertanggal 5-11-2004
Lahir : Desa ujung Malang (Sekarang Ujung Harapan) Babelan Bekasi Jabar, 15 Juli 1911
Ayahnya bernama H. Anwar bin Layu, seorang
petani danibunya bernama Hj. Maimunah binti Tarbin.
Belajar
1934-1940) di Mekah.
Kegiatannya
beliau yang mengerahkan massa di Lapangan Ikada Jakarta saat diadakan Rapat Raksasa tahun (19-09-1945). Dan Ketika Agresi Milter Juli 1947 beliau Bergerilya di
Jawa Barat tanpa membawa nama TNI
atau pemerintah (perintah Jend. Oerip Soemohardjo). Beliau juga yg meminta kepada rakyatRawagede untuk membuat dan memasang
ribuan bendera kecil-kecil dari kertas minyak ditempel di pohon. sehingga Tentara
Belanda (NICA) melihat bendera-bendera tersebut terkejut karena ternyata RI masih eksis di
wilayah kekuasaannya.
KH. Noer Ali
Nama Panggilan : Engkong Kiai
Bergelar : SINGA KARAWANG BEKASI Atau SIBELUT PUTIH
Pernah menjadi :
Ketua Perhimpunan Pelajar Betawi di Mekah (1937).
Ketua
Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Cabang Babelan.
Ketua Lasykar Rakyat Bekasi,
Koordinator Kabupaten Jatinegara Tahun 1948
Komandan Batalyon III
membantu delegasi Indonesia ketika Konferensi Meja Bundar 1946-1949.
Ketua Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk
bergabung ke dalam NKRI. Tahun 1950 ,
Ketua Masyumi Cabang Jatinegara.
anggota Dewan Konstituante dan tahun 1956
anggota Pimpinan Harian/Majelis SyuroMasyumi Pusat. Tahun 1957
Ketua Tim Perumus Konferensi Alim Ulama-Umaro se-Jawa Barat di
Lembang
Bandung, yang kemudian melahirkan Majelis Ulama Indonesia
Jawa Barat. Tahun 1958
Ketua MUI Jawa Barat Tahun 1971-1975. Di samping itu,
Ketua Umum Badan Kerja Sama Pondok Pesantren (BKSPP) Jawa
Barat sejak 1972.
Mendirikan :
Mendirikan pesantren
di Ujungmalang
Mendirikan serta menjadi Komandan Markas Pusat
Hisbullah-Sabilillah Bekasi
(MPHS) Jakarta Raya di Karawang.
Mendirikan
Lembaga Pendidikan Islam di Jakarta.(1949)
Mendirikan Madrasah Diniyah di Ujungmalang
dan (Jan 1950)
mendirikan Sekolah Rakyat Indonesia (SRI) di berbagai tempat di Bekasi,
hingga ke luar Jawa.
SK Press: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006
Lahir di Teuk Jambe,
Krawang,Jawa Barat
23 Maret 1896
Wafat di Jakarta
15 Desember 1978
dimakamkan di Cipayung, Bogor
Ayahnya mulanya memberinya nama Teuku Abdul Manaf, sedangkan ibunya memberinya nama Achmad Soebardjo
bersekolah di Hogere Burger School, Jakarta (SMA) 1917. Universitas Leiden, Belanda dan memperoleh ijazah Meester in de Rechten (saat ini setara dengan Sarjana Hukum) di bidang undang-undang pada tahun 1933.
Prof.MR. Achmad Subardjo
Ayahnya
bernama Teuku Muhammad Yusuf masih keturunan bangsawan Aceh dari
Pidie. Kakek Achmad Soebardjo dari pihak ayah adalah Ulee Balang dan
ulama di wilayah Lueng Putu, sedangkan Teuku Yusuf adalah pegawai
pemerintahan dengan jabatan Mantri Polisi di wilayah Teluk Jambe,
Kerawang Ibu Achmad Soebardjo bernama Wardinah Ia keturunan Jawa-Bugis,
dan merupakan anak dari Camat di Telukagung, Cirebon.
Beliau
aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui beberapa
organisasi seperti Jong Java dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di
Belanda.Beliau pernah menjadi :
Wakil
Indonesia bersama Mohammad Hatta dan para ahli gerakan-gerakan
Indonesia pada persidangan antarbangsa "Liga Menentang Imperialisme dan
Penindasan Penjajah" yang pertama di Brussels dan kemudiannya di Jerman.
Pada persidangan pertama itu juga ada Jawaharlal Nehru dan
pemimpin-pemimpin nasionalis yang terkenal dari Asia dan Afrika.(Feb
1927).
Anggota
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan
kemudian Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Menteri Luar Negeri pada Kabinet Presidensial, (18-08-1945) kabinet Indonesia I,
Menteri Luar Negeri sekali lagi (1951 - 1952).
Duta Besar Republik Indonesia di Switzerland (1957 - 1961.)
Dalam
bidang pendidikan, Beliau merupakan profesor dalam bidang Sejarah
Perlembagaan dan Diplomasi Republik Indonesia di Fakultas Kesusasteraan,
Universitas Indonesia.
SK Pres: 058/TK/TH 2009 betanggal 6-11-2009
Lahir : Majalengka, 26 Juni 1887
Wafat : 17 Mei 1962 (usia 74 tahun)
KH. Abdul Halim
pahlawan
Indonesia yang berjuang dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
hingga mempertahankan dari Agresi Militer Belanda. Dalam mempertahankan
kemerdekaan Beliau berbasis di Gunung Ceremai untuk menghadapi Agresi
Militer Belanda II dengan berperang gerilya. Ia memimpin dalam
penghadangan militer Belanda di wilayah Keresidenan Cirebon.
Jabatan : Perdana Menteri masa Soekarno dan Soeharto
Anggota : rapat BPUPKI dan BPKI
SK Pres: 041/TK/TH 2008 bertanggal 6-11-2008
lahir :
di Tasikmalaya, Jawa Barat,
14 Januari1911
meninggal
di Jakarta, 7 November1963
pada umur 52 tahun
dimakamkan
di TMP Kalibata, Jakarta
SK Pres: 244 Tahun 1963 bertanggal 29 – 11 – 1963
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja
Pendidikan HIS,ELS (tamat 1924), (HBS) di Bandung,lulus 1929. Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS) sekarang Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bandung, mengambil jurusan teknik sipil dan lulus tahun 1933. Kegiatan aktif dalam organisasi non politik yaitu Paguyuban Pasundan dan anggota Muhamadiyah, pimpinan sekolah Muhamadiyah. pegawai Departemen Pekerjaan Umum propinsi Jawa Barat, Hindia Belanda sejak tahun 1939
Jabatan :
Perdana Menteri Indonesia ke-10 dari (09-04-57 s/d 09-07-59).
Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.
Sumbangannya
yang terbesar dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957
yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di
antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah
NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi
hukum laut United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS) .
Namanya diabadikan sebagai
nama
lapangan terbang di Surabaya, Jawa Timur yaitu Bandara Djuanda dan
nama hutan raya di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, dalam
taman ini terdapat Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda.
Selain
Nama Nama Pahlawan diatas yang telah mendapat SK sebagai pahlawan
Nasional Indonesia masih ada beberapa pahlawan dari Jawa Barat lainnya yang belum ditampilkan siapa mereka ? , Klick saja tulisan diatas
Nama nama pahlawan berikut ini saya
rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk
memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh
pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam
memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup
sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan
Nasional :
Lahir di Wardo, Biak, Papua,
10 Oktober 1921
meninggal di Jayapura, Papua,
10 April 1979
pada umur 57 tahun
Frans Kaisiepo
Hidup : 1921 – 1979
adalah pahlawan nasional
Indonesia dari Papua.
Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang
membicarakan mengenai pembentukan Republik
Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.
Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap. Selain itu, ia juga
pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih,
Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans
Kaisiepo di Biak.
SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal
14- 9-1993
Lahir di Serui, Papua, 18 Desember 1918 meninggal di Serui, Papua, 7 Maret 1973 pada umur 54 tahunPejuang penyatuan Irian Jaya (Papua) ke dalam
wilayah Indonesia
SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993
Silas
Papare
Beliau menyelesaikan pendidikan di Sekolah Juru Rawat
pada tahun 1935 dan bekerja sebagai pegawai pemerintah Belanda. Ia sangat gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan
Papua sehingga beliau sering berurusan dengan aparat keamanan Belanda dalam
memerangi kolonialisme Belanda dan pada akhirnya beliau dipenjarakan di Jayapura karena
memengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak.Semasa menjalani masa tahanan di Serui, Silas
berkenalan dengan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi yang diasingkan oleh Belanda ke tempat tersebut.
Perkenalannya tersebut semakin menambah keyakinan beliau bahwa Papua harus
bebas dan bergabung dengan Republik Indonesia. Akhirnya, beliau mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII).
Akibatnya, beliau kembali ditangkap oleh Belanda dan dipenjarakan di Biak. Namun, beliau kemudian melarikan diri menuju Yogyakarta.Pada bulan Oktober 1949, beliau mendirikan Badan
Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik
Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah RI.
Lahir di Doromena, Jayapura, Papua, 14 Maret 1912 meninggal di Doromena, Jayapura, Papua, 17 Juli 1986 pada umur 74 tahun
Hidup : 1912 – 1986
Marthen
Indey
Beliau semula polisi Belanda yang berbalik mendukung
Indonesia setelah bertemu dengan beberapa tahanan politik yang diasingkan di
Digul, salah satunya adalah Sugoro Atmoprasojo., dan mulai bergabung dengan
organisasi politik bernama Komite Indonesia Merdeka (KIM) yang kemudian dikenal
dengan sebutan Partai Indonesia Merdeka (PIM) tahun 1946 . Demi menyelamatkan
anggota RPKAD yang didaratkan di Papua selama masa Tri Komando Rakyat (Trikora)
tahun 1962 dengan cara bergerilya dan di tahun itu pula beliau menyampaikan
Piagam Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat penduduk Papua untuk tetap
setia pada wilayah kesatuan Indonesia.Karena Jasa itulah beliau diangkat
sebagai anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) sejak tahun
1963 hingga 1968. Dan juga diangkat sebagai kontrolir diperbantukan pada
Residen Jayapura dan berpangkat Mayor Tituler selama dua puluh tahun.
SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993
lahir
di desa Korem Biak Utara
16 April 1916
Meninggal
di Jakarta,20 Oktober 2000
Dia adalah
putra dari Kepala Kampung Wiliam Dimara.Kala itu usia beliau masih 13 tahun dan
masih SD dia diangkat anak oleh orang Ambon bernama Elisa Mahubesi dan dibawa
kekota Ambon
Johanes Abraham Dimara
Nama
kecilnya Arabel berganti Anis Pendidikan : Tamat SD
tahun 1930. Sekolah pertanian selesai tahun 1935. Sekolah Injil (saat itu
usianya mendekati 20 tahun),
Menjadi guru
agama Kristen. Dan menjadi guru penginjil di kecamatan Leksula, Maluku Tengah .
Tepatnya di pulau Buru.
Anggota
Heiho (zaman Jepang). Bekerja dipelabuhan Namlea Ambon (ketika Indonesia
Merdeka)
Beliau sempat ditangkap dan dipenjara bersama para
pejuang Indonesia lainnya. Tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan, bergabung
dengan Batalyon Patimura APRIS dan ikut dalam penumpasan RMS. Dan beliau
termasuk salah seorang pejuang yang ikut dalam pembebasan Irian Barat. Sala
satu anggota OPI (Organisasi Pembebasan Irian Barat