Nama nama pahlawan berikut ini saya
rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk
memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh
pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam
memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup
sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan
Nasional :
Frans Kaisiepo
Hidup : 1921 – 1979
adalah pahlawan nasional
Indonesia dari Papua.
Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang
membicarakan mengenai pembentukan Republik
Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.
Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap. Selain itu, ia juga
pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih,
Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans
Kaisiepo di Biak.
SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal
14- 9-1993
|
Lahir di Serui, Papua,
18 Desember 1918 meninggal di Serui, Papua, 7 Maret 1973 pada umur 54 tahunPejuang penyatuan Irian Jaya (Papua) ke dalam wilayah Indonesia SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993 |
Silas
Papare
Beliau menyelesaikan pendidikan di Sekolah Juru Rawat pada tahun 1935 dan bekerja sebagai pegawai pemerintah Belanda. Ia sangat gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua sehingga beliau sering berurusan dengan aparat keamanan Belanda dalam memerangi kolonialisme Belanda dan pada akhirnya beliau dipenjarakan di Jayapura karena memengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak.Semasa menjalani masa tahanan di Serui, Silas berkenalan dengan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi yang diasingkan oleh Belanda ke tempat tersebut. Perkenalannya tersebut semakin menambah keyakinan beliau bahwa Papua harus bebas dan bergabung dengan Republik Indonesia. Akhirnya, beliau mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII). Akibatnya, beliau kembali ditangkap oleh Belanda dan dipenjarakan di Biak. Namun, beliau kemudian melarikan diri menuju Yogyakarta.Pada bulan Oktober 1949, beliau mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah RI. |
Lahir di
Doromena, Jayapura, Papua, 14 Maret 1912 meninggal di Doromena, Jayapura, Papua, 17 Juli 1986 pada umur 74 tahun Hidup : 1912 – 1986 |
Marthen
Indey
Beliau semula polisi Belanda yang berbalik mendukung Indonesia setelah bertemu dengan beberapa tahanan politik yang diasingkan di Digul, salah satunya adalah Sugoro Atmoprasojo., dan mulai bergabung dengan organisasi politik bernama Komite Indonesia Merdeka (KIM) yang kemudian dikenal dengan sebutan Partai Indonesia Merdeka (PIM) tahun 1946 . Demi menyelamatkan anggota RPKAD yang didaratkan di Papua selama masa Tri Komando Rakyat (Trikora) tahun 1962 dengan cara bergerilya dan di tahun itu pula beliau menyampaikan Piagam Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat penduduk Papua untuk tetap setia pada wilayah kesatuan Indonesia.Karena Jasa itulah beliau diangkat sebagai anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) sejak tahun 1963 hingga 1968. Dan juga diangkat sebagai kontrolir diperbantukan pada Residen Jayapura dan berpangkat Mayor Tituler selama dua puluh tahun. SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993 |
lahir
di desa Korem Biak Utara
16 April 1916
Meninggal
di Jakarta,20 Oktober 2000
|
Johanes Abraham Dimara
Nama
kecilnya Arabel berganti Anis
Pendidikan : Tamat SD tahun 1930. Sekolah pertanian selesai tahun 1935. Sekolah Injil (saat itu usianya mendekati 20 tahun),
Keppres
No. 52/TK/2010, tanggal 11 November 2010
|