Rabu, 08 Januari 2014

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI PAPUA

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :


Lahir di Wardo, Biak, Papua,
 10 Oktober 1921 
meninggal di Jayapura, Papua,
 10 April 1979
pada umur 57 tahun

Frans Kaisiepo 
Hidup : 1921 – 1979  

adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.
Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.
 Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak.

SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993 
 


Lahir di Serui, Papua, 
18 Desember 1918 
meninggal di Serui, Papua,
7 Maret 1973 
pada umur 54 tahunPejuang penyatuan Irian Jaya (Papua) ke dalam wilayah Indonesia 

SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993

Silas Papare 

Beliau menyelesaikan pendidikan di Sekolah Juru Rawat pada tahun 1935 dan bekerja sebagai pegawai pemerintah Belanda. Ia sangat gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua sehingga beliau sering berurusan dengan aparat keamanan Belanda dalam memerangi kolonialisme Belanda dan pada akhirnya beliau dipenjarakan di Jayapura karena memengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak.Semasa menjalani masa tahanan di Serui, Silas berkenalan dengan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi yang diasingkan oleh Belanda ke tempat tersebut. Perkenalannya tersebut semakin menambah keyakinan beliau bahwa Papua harus bebas dan bergabung dengan Republik Indonesia. Akhirnya, beliau mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII). Akibatnya, beliau kembali ditangkap oleh Belanda dan dipenjarakan di Biak. Namun, beliau kemudian melarikan diri menuju Yogyakarta.Pada bulan Oktober 1949, beliau mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah RI. 


Lahir di 
Doromena, Jayapura, Papua, 
14 Maret 1912 
meninggal di
Doromena, Jayapura, Papua,
17 Juli 1986
pada umur 74 tahun

 Hidup : 1912 – 1986

Marthen Indey

Beliau semula  polisi Belanda yang berbalik mendukung Indonesia setelah bertemu dengan beberapa tahanan politik yang diasingkan di Digul, salah satunya adalah Sugoro Atmoprasojo., dan mulai bergabung dengan organisasi politik bernama Komite Indonesia Merdeka (KIM) yang kemudian dikenal dengan sebutan Partai Indonesia Merdeka (PIM) tahun 1946 . Demi menyelamatkan anggota RPKAD yang didaratkan di Papua selama masa Tri Komando Rakyat (Trikora) tahun 1962 dengan cara bergerilya dan di tahun itu pula beliau menyampaikan Piagam Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat penduduk Papua untuk tetap setia pada wilayah kesatuan Indonesia.Karena Jasa itulah beliau diangkat sebagai anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) sejak tahun 1963 hingga 1968. Dan juga diangkat sebagai kontrolir diperbantukan pada Residen Jayapura dan berpangkat Mayor Tituler selama dua puluh tahun.

SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993 



lahir  
di desa Korem Biak Utara
 16 April 1916 
Meninggal 
di Jakarta,20 Oktober 2000 
Dia adalah putra dari Kepala Kampung Wiliam Dimara.Kala itu usia beliau masih 13 tahun dan masih SD dia diangkat anak oleh orang Ambon bernama Elisa Mahubesi dan dibawa kekota Ambon

Johanes Abraham Dimara
Nama kecilnya Arabel berganti Anis 
Pendidikan : 
Tamat SD tahun 1930. Sekolah pertanian selesai tahun 1935. Sekolah Injil (saat itu usianya mendekati 20 tahun),
  • Menjadi guru agama Kristen. Dan menjadi guru penginjil di kecamatan Leksula, Maluku Tengah . Tepatnya di pulau Buru.
  • Anggota Heiho (zaman Jepang). Bekerja dipelabuhan Namlea Ambon (ketika Indonesia Merdeka)
  • Beliau sempat ditangkap dan dipenjara bersama para pejuang Indonesia lainnya. Tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan, bergabung dengan Batalyon Patimura APRIS dan ikut dalam penumpasan RMS. Dan beliau termasuk salah seorang pejuang yang ikut dalam pembebasan Irian Barat. Sala satu anggota OPI (Organisasi Pembebasan Irian Barat

Keppres No. 52/TK/2010, tanggal 11 November 2010


Selasa, 07 Januari 2014

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI KALTENG

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :


Lahir di   di Desa Kasongan, Kec.Katingan Hilir, Kab.Katingan, Kalimantan Tengah.
2 Februari 1918  

Wafat : Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
17 Agustus 1987

Tjilik Riwut 
(Marsekal Pertama)

Lokasi Makam : 
Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah 
  1. Beliau adalah Pencinta Alam sejati yang sangat menjunjung tinggi budaya leluhurnya (suku Dayak)
  2. Penulis Buku
  3. Memimpin Operasi   Penerjunan Pasukan Payung Pertama pada 17 Oktober 1947 oleh pasukan MN 1001, yang ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU
  4. Gubernur Kalimantan Tengah ke-2. Anggota DPR RI.
SK Pres: 108 / TK / 1998 per 6 – 11 – 1998 


NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI KALSEL

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

  Lahir :di Kandangan, Hulu Sungai Selatan 17 Juni 1923 
Wafat : di Jakarta15 Juli 1984
 Dimakamkan di : Simpang Empat, Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Brigjen TNI ( Purn ) H. Hasan Basry

Usia saat meninggal : 61 tahun 
Beliau termasuk Pejuang Kemerdekaan Indonesia dan terkenal dengan Bapak Gerilyawan Kalimantan
 Dikancah perpolitikan dan  berorganisasi beliau pernah menjabat sebagai :
  1. Ketua Umum Harian Angkatan 45 Kalsel 
  2. Dewan Paripurna Angkatan 45 dan Legiun Veteran RI
  3. Aggota DPR
  4. Panglima Daerah Milter X
SK Pres: 110 / TK / 2001 bertanggal 3 – 11 - 2001


Hidup : 1809-1892
 Lahir : di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar 1809  
Gugur/Meninggal : di Kampung Bayan Begok, Sampirang, Barito Utara, Kalimantan Tengah 

, 11 Oktober 1862 

Pangeran Antasari
(Persembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin)


Dimakamkan : Taman Makam Perang Banjar, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin, Kalimatan Selatan 
Beliau adalah Sultan Banjar Peenembahan Aminuddin Khalifatul Mukminin yaitu pemimpin pemerintahan,panglima perang dan pemuka agama tertinggi dan beliau memimpin Kerajaan Banjar untuk mengusir penjajahan Belanda

Usia saat meninggal : 53 tahun 
Sk Pres: 06/TK/1968 bertanggal 27-3-1968



Usia saat meninggal : 88 tahun
Lahir :
di Satui, Kalimantan Selatan 27 Agustus 1921  
Wafat Gugur/Meninggal :
di Jakarta11 Juli 2010 
Idham Chalid
(Dr. (HC) K.H. Idham Chalid)

 Beliau dikancah Politik pernah menjabat  sebagai : 
Ketua MPR ke 3, Ketua DPR ke 5, Ketua DPA, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ke 1. Wakil Perdana Menteri. Ketua Umum PBNU 1956 - 1984 (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama). 

Diamakamkan di, Bogor, Jawa Barat.

  Keppres No. 113/TK/2011, tanggal 7 November 2011


NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI GORONTALO

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :


lahir 30 Januari 1907
meninggal di Suwawa 
Gorontalo, 3 Januari 1986
pada umur 78 tahun

Beliau yang memproklamasikan kemerdekaan Gorontalo, (23-01-1942) .Dan memimpin langsung upacara pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu "Indonesia Raya" di halaman Kantor Pos Gorontalo. Peristiwa itu berlangsung pada pukul 10, dan sebagai inspektur upacaranya. Di hadapan massa rakyat, ia berpidato: "Pada hari ini, tanggal 23 Januari 1942, kita bangsa Indonesia yang berada di sini sudah merdeka bebas, lepas dan penjajahan bangsa mana pun juga. Bendera kita yaitu Merah Putih, lagu kebangsaan kita adalah Indonesia Raya. Pemerintahan Belanda sudah diambil oleh Pemerintah Nasional

Untuk mengenang perjuangannya di kota Gorontalo dibangun Tugu Nani Wartabone untuk mengingatkan masyarakat Gorontalo akan peristiwa bersejarah 23 Januari 1942 itu. 

SK Pres:  085/TK/TH 2003  


H. Nani Wartabone  
Hidup : 1907 – 1986 
  • Mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923, Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang Gorontalo.(1928), Memimpin rapat pembentukan Pucuk Pimpinan Pemerintahan Gorontalo (PPPG) yang berfungsi sebagai Badan Perwakilan Rakyat (BPR) sebagai ketuanya. (23-01-1942 sore)
  • Dengan tujuan mempertahankan kemerdekaan beliau Memobilisasi rakyat dalam sebuah rapat raksasa di Tanah Lapang Besar Gorontalo. (27-01-1942). Ditangkap Jepang dibawa ke Manado (30-09-1943). Dan disiksa sehari semalam ditanam seluru tubuhnya kecuali kepala di pantai di belakang Kantor Gubernur Sulawesi Utara sekarang. Dan dilepaskan(6-6-1945),
  • Jepang menyerahkan pemerintahan Gorontalo kepada beliau pada tanggal 16 Agustus 1945.Beliau juga Melatih 500 pemuda  untuk dijadikan pasukan keamanan dan pertahanan dan dibekali  senjata hasil rampasan dari Jepang dan Belanda. Terletak dipusatkan di Tabuliti, Suwawa.Dan beliau juga Membentuk Dewan Nasional di Gorontalo sebagai badan legislatif untuk mendampingi kepala pemerintahan  (01-09-1945). yang beranggotakan 17 orang terdiri dari para ulama, tokoh masyarakat dan ketua parpol
  • Belanda mengajak berunding di sebuah kapal perang Sekutu yang berlabuh di pelabuhan Gorontalo, lalu  menawannya dan langsung dibawa ke Manado.(30-11-45) Dihukum penjara  dengan tuduhan membuat makar kemudian dibawa ke Morotai dan dipindahkah ke penjara Cipinang di Jakarta selama 11 ari (Des 1946) lalu dipulangkan  kembali ke penjara di Morotai dan disiksa kembali oleh tentara Belanda. Selanjutnya kembali lagi ke Cipinang, sampai dibebaskan (23-01-1949), setelah pengakuan kedaulatan Indonesia.Dan beliau kembali menginjakkan kakinya di Gorontalo (2-2-1950)
  • Menggerakkan rakyat Gorontalo dalam sebuah rapat raksasa (6-4-1950). karena menolak RIS dan bergabung dengan NKRI. Peristiwa ini menandakan, bahwa Gorontalo adalah wilayah Indonesia pertama yang menyatakan menolak RIS.
Pada periode ini hingga tahun 1953, Beliau dipercaya mengemban beberapa jabatan penting, di antaranya : Kepala pemerintahan di Gorontalo, Pejabat Kepala Daerah Sulawesi Utara, dan anggota DPRD Sulawesi Utara.Setelah PRRI/PERMESTA dikalahkan di Gorontalo (pertengahan Juni 1958) memangku jabatan-jabatan penting. sebagai Residen Sulawesi Utara di Gorontalo, l, Anggota DPRGR sebagai utusan golongan tani,Anggota MPRS Rl, anggota Dewan Perancang Nasional dan anggota DPA